INTD—Potret Surutnya Industri Fotografi Cetak

Pelajari bagaimana potret surutnya sebuah industri fotografi yang menghantam saham ini.

Disclaimer/penyangkalan: Semua informasi yang terkandung di sini diperoleh oleh Bolasalju (Tim Riset Bolasalju) dari sumber-sumber yang dipercaya akurat dan dapat diandalkan. Namun, informasi tersebut disajikan “sebagaimana adanya,” tanpa jaminan apa pun, dan Bolasalju, khususnya, tidak membuat pernyataan atau jaminan, tersurat maupun tersirat, mengenai keakuratan, ketepatan waktu, atau kelengkapan informasi tersebut atau sehubungan dengan hasil yang akan diperoleh dari penggunaannya. Bolasalju memiliki kebijakan ketat yang melarang penggunaan informasi orang dalam. Semua ungkapan pendapat dapat berubah tanpa pemberitahuan, dan Bolasalju tidak berkewajiban memperbarui atau melengkapi laporan ini atau informasi apa pun yang terkandung di sini. Anda harus menganggap bahwa Bolasalju dan tim masuk ke dalam transaksi sekuritas yang dibahas dalam laporannya sebelum dan sesudah waktu yang ditetapkan Bolasalju untuk mengeluarkan laporan. Kinerja masa lampau tidak menjamin kinerja di masa depan. Ide dan rekomendasi tidak menjamin harga saham akan naik. Portofolio Virtual tidak dimaksudkan sebagai saran investasi, namun sebagai sarana edukasi. Setiap investor bertanggungjawab terhadap hasil dan keputusan investasinya masing-masing. 

Pembaca tunduk pada Disclaimer dan dianggap menyetujui pernyataan ini dan mengikat.

Hak Cipta 2010-2020 Bolasalju (Arif R. Widianto)
Lisensi penggunaan materi ini adalah untuk perorangan atau pribadi pelanggan. Dilarang menyebarkan dokumen ini dalam bentuk apa pun, digital, cetak, presentasi, suara, melalui media apa pun.

INTD—Potret Surutnya Industri Fotografi Cetak

Catatan di bursa tidak selalu kisah compounding multi bagger. Ada juga kisah muram. Seperti kisah INTD.

Sekilas Saham episode ini akan mengulas ringkas saham yang jarang terdengar, INTD atau PT Inter Delta Tbk. Perusahaan yang bergerak di bidang fotografi ini sedang menghadapi masa terbenam industrinya, saat perusahaan tidak lagi menjadi distributor tunggal di tengah serangan dahsyat fotografi digital yang meluluh lantakkan industrinya.

Demikian, semoga bermanfaat.