Foto pertama hanya ilustrasi, ya 😁

Saya saat itu sedang iseng mencoba mesin jackpot di lantai dasar kasino di Las Vegas.

Saya saat itu ingin membuktikan dugaan bahwa semua skema mesin perjudian didesain agar bandar atau pemilik usaha seperti itu yang menang.

Saya merelakan uang sekitar $10-an untuk mencoba mesin itu. Ternyata uang saya hilang disedot mesin itu. Hanya tersisa $1-an kalau tidak salah.

Saya sadar dan mafhum mayoritas publik memandang kegiatan menaruh dan memutar uang di pasar saham adalah judi belaka.

Mungkin persis seperti pandangan Anda pertama kali melihat foto pertama. Setelah Anda tahu penjelasan saya, Anda mungkin percaya bahwa saya tidak berniat judi.

Saya tak menyalahkan Anda.

Kalau sedang di Vegas, Anda akan tahu bahwa mereka yang serius memainkan mesin jackpot dan arena perjudian lainnya wajahnya tidak tersenyum begitu. Wajah serius. Wajah kecut masam. Dan, lucunya, banyak dari mereka tua dan berwajah keriput. Entah kenapa.

Baiklah kembali ke topik kita.

Mayoritas orang memandang saham itu hanya judi.
Untung-untungan. Spekulasi. Bertaruh risiko.

Saya tidak menyalahkan pandangan itu. Di Indonesia. Di Amerika. Di mana saja, pandangan umumnya begitu, kok.

Akibat realitas tersebut, tata cara mereka meletakkan uang, beroperasi, mencari sesuap keuntungan, tata cara hidup di pasar modal juga mirip spekulasi seperti itu.

Untung-untungan. Spekulasi. Bertaruh risiko.

Saya tidak menyalahkan pandangan itu. Di Indonesia. Di Amerika. Di mana saja, pandangan umumnya begitu, kok.

Hanya sedikit dari pelaku di pasar modal yang hidup, bersikap, dan memanfaatkan sarana pasar modal sebagai sarana untuk mengembangkan modal bersama usaha-usaha yang ada di dalamnya.
Maksudnya benar-benar berpikir seperti itu.


Pada 2015 lalu saya menyodorkan beberapa nama perusahaan-perusahaan terkenal kepada anak saya. Saat itu usianya 9 tahun. Dia punya sedikit tabungan dari uang lebaran/amplopan yang diberikan oleh kakek/nenek dan keluarga lain. Anak ini saksi bagaimana kami hidup setiap hari mencari perusahaan-perusahaan yang baik. Anak ini saksi bagaimana kami menabung untuk masa depan dengan beli dan simpan perusahaan-perusahaan terbaik itu.

Dari beberapa perusahaan produsen dan penjual jasa, anak ini memilih beberapa perusahaan yang dikenalnya. Habis membeli andil di perusahaan itu, laul simpan. Hingga sekarang.

Ada sebuah perusahaan dari modal awal Rp625 per lembar, kini nilainya naik 2,5x lipat hanya simpan saja selama 5 tahun. Setahun perusahaan ini bisa membagikan dividen (bagi hasil keuntungan) setara 4% (sebelum pajak 10%). Dulu awal 2015 dividennya setingkat 2% saja. Usahanya naik dan bagus.

Ada perusahaan lain nilai sahamnya naik 1,29x lipat setelah 3 tahun disimpan. Perusahaan ini membagikan dividen setara 2% dibanding modal awal. Cukup bagus.

Hampir semua usaha yang dimiliki anak saya naik nilainya. Dengan tingkat kenaikan berbeda-beda. Kadang turun secara nilai. Tidak masalah. Kami tetap simpan.

Tak terasa 5 tahun berjalan. Video kelima menceritakan ini.


Kalau Anda punya waktu dan ingin belajar, silakan nonton keenam video tersebut.

Anda akan tahu realitas lain. Ada cara memutar dana di pasar saham dengan pola berpikir lain.

Saya tidak pernah bicara soal memprediksi dan menggambar grafik sentimen pasar modal.

Saya tidak pernah bicara kalau harga saham turun dijual dulu.
Saya hanya bicara soal bagaimana memiliki usaha yang baik. Pilih usaha yang baik. Pilih yang paling menguntungkan dan dikelola secara profesional dan bagus usahanya.

Tidak ada niat judi. Kita harus berpikir mencari usaha terbaik. Lalu tumbuh bersama mereka.

Atau, mencari usaha-usaha yang dianggap tidak layak, padahal kita teliti punya sisi bisnis yang bagus dan memberi keuntungan baik jangka menengah atau jangka panjang. Mungkin saya akan ceritakan di waktu lain.

Metode yang saya ajarkan di enam video ini teorinya sudah ada sejak 1949. Sudah 70-an tahun lamanya. Saya kembangkan dan modifikasi sesuai konteks Indonesia. Beli perusahaan-perusahaan yang terbaik dan untung. Simpan. Kita pasti untung.

Pasti ada yang tanya, jika metode itu lama ada, kenapa tidak banyak orang melakukannya? Pertanyaan Anda akurat.

Jawabannya singkat. Banyak orang yang menaruh modal di pasar saham hanya berpikir untuk spekulasi singkat, cepat, dan tak perlu usaha banyak.

Jika dianggap berspekulasi saja, tidak masuk akal metode sederhana nabung saham seperti itu bisa untung dan tidak pernah rugi sepeser pun. Kami seperti bisa menaklukkan desain sistem ini.

Ada cara lain melihat investasi saham. Cara pandang itu sederhana, aman, dan sepanjang kami mengukurnya, tidak buruk.


Video Edukasi Lengkap Nabung Saham untuk Umum
Klik untuk melihat daftar putar (playlist) edukasi di YouTube.

Saya bersyukur bisa menyelesaikan keenam edukasi untuk investasi berkala kemarin.

Bagi yang ingin bergabung di Webinar (jika ada) untuk bertanya dan diskusi, silakan 😀


Diterbitkan: 11 Feb 2021Diperbarui: 18 Feb 2022