Sekilas Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (Bank BNI atau BBNI) berdiri sejak 1946 sebagai bank pertama milik Negara yang difungsikan sebagai bank sentral dan bank umum. BNI kemudian diubah menjadi bank umum sejak 1955. BNI menawarkan saham perdana kepada masyarakat dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada tahun 1996. BBNI adalah bank BUMN pertama yang IPO.

Model Bisnis

Bisnis: bank umum, internasional, multifinance, sekuritas, asuransi jiwa, manajemen aset, dan ventura.

Hingga akhir 2021, BNI memiliki 1 (satu) kantor pusat, 17 kantor wilayah, 9 (sembilan) jaringan kantor luar negeri dan 2.228 jaringan kantor cabang, dengan total 27.177 karyawan. Ringkasan jaringan BNI lainnya hingga akhir tahun 2021: 16.383 ATM/CRM dan 157.632 BNI Agen46. Pengguna aktif aplikasi BNI Mobile Banking sebanyak 10,8 juta.

Fundamental

Aset: Rp1.066,71 T Ekuitas: Rp145,08 T

Performa 10 Tahun

Dari 2014-2023 atau 10 tahun:

  • Pendapatan: naik 96,1% dari Rp34,84 T ke Rp68,32 T
  • Laba: naik 95,01% dari Rp10,82 T ke Rp21,1 T

Kinerja Saham BBNI

BBNI: 4.610 (10/6/2024)

Market cap: Rp171,941 T

  • Saham: naik 133,4% dari Rp1.975 ke Rp4.610
  • Dividen total 10 tahun: Rp1.221,388075 (per saham)

Saham dari 2003:

  • ✅ Naik 648,4% (7,48x)
  • ✅ Saham 100 juta jadi 0,748 miliar (tidak termasuk dividen)
  • ✅ Melewati 2 krisis besar

NB: Semua angka per saham adjusted setelah split

BBNI punya bobot 4,21% terhadap indeks LQ45 berdasarkan Pengumuman BEI No. Peng-00078/BEI.POP/04-2024 tanggal 24 April 2024.


Disclaimer: bukan ajakan berinvestasi beli/jual/hold saham.


Ikuti analisis saham BBNI lebih mendalam di Riset Bolasalju.


Diterbitkan: 10 Jun 2024Diperbarui: 10 Jun 2024