The Big Short

Judul: The Big Short Penulis: Michael Lewis Penerbit: W. W. Norton (2011) Tebal: 291 halaman, termasuk indeks Buku tersedia di BookDepository seharga sekitar Rp164.000 (bebas ongkos kirim ke Indonesia) atau di Amazon.

Saya baru kenal Michael Lewis sejak 2014 lewat Boomerang. Setelah itu saya menjadi penggemar tulisan dia. Saya suka gaya bercerita dia. Topiknya menarik, hal-hal yang menjadi perhatian saya.

The Big Short adalah karya Michael Lewis yang terbit pada Maret 2010. Film dengan judul sama telah meluncur akhir 2015 dan mendapat sambutan bagus. Resensi ini berdasarkan bacaan saya dari penerbitan tahun 2011.

Dampak krisis 2008 terasa hingga seluruh dunia. IHSG mengalami penurunan -50,64% pada tahun itu. Kiris 2008 diakui adalah krisis terparah sejak Depresi Besar pada 1930-an.

Bagaimana krisis ini terjadi? Begini ringkasannya.

Pembeli rumah mengajukan hipotek rumah kepada peminjam. Peminjam hipotek rumah kemudian menjual utang tersebut ke bank atau Fannie Mae dan Freddie Mac, dua institusi bentukan pemerintah AS untuk menyediakan dana bagi pasar perumahan yang tumbuh. Dari mereka, ratusan dan ribuan hipotek rumah kemudian dipaket menjadi sebuah sekuritas collaterized debt obligation (CDO), semacam obligasi, yang kemudian diserap oleh pasar modal. Siapa yang tak suka obligasi berbasis hipotek perumahan yang konon harganya stabil, selalu naik, ada pembayaran bulanan, dan minimal dimiliki oleh institusi bentukan pemerintah AS? Sekuritas ini ada yang dipecah lagi menjadi pecahan kecil, yang kadang bisa menipu karena dianggap berkualitas, padahal di dalamnya bisa berisi campuran kredit dari nasabah tak jelas tadi.

Seseorang tanpa dokumen bisa mengajukan kredit rumah, bahkan hingga tiga rumah. Jika ia gagal membayar, diciptakan kredit baru untuk menutup utang lama. Utang makin besar. Bayangkan hal ini terjadi berkali-kali. Terjadi secara massif. Gelembung membesar hingga meletus pada 2008.

Krisis 2008 adalah pecahnya gelembung hipotek perumahan di Amerika Serikat (AS). Tapi kenyataannya, efeknya berimbas ke seluruh dunia karena rangkaian produk turunan (derivatives) dari hipotek rumah itu diserap oleh pasar modal seluruh dunia, hingga: Perancis, Jepang, negara Eropa, dan banyak negara lainnya. Efek turunan juga terimbas ke tanah air.


The Big Short berkisah tentang beberapa orang yang terlibat di mata rantai puncak krisis keuangan sekitar tahun 2008, yaitu pemain-pemain yang menciptakan produk credit default swap (CDS, pertukaran kredit kebangkrutan), bisa dianggap semacam “asuransi” kebangkrutan—semacam pertaruhan—yang berusaha bertaruh melawan pasar CDO yang sudah menggelembung terlalu besar itu. Pertaruhannya sederhana, jika pasar CDO bubrah, maka petaruh CDS mendapat untung. Jika tidak lawannya yang mengempit seluruh dana taruhan.

Michael Burry adalah dokter ahli saraf yang beralih menjadi value investor. Ia mendirikan hedge fund bernama Scion Capital, semula hanya beroperasi di saham murah. Pada awal 2005 Burry mulai meriset tentang pasar hipotek yang sedang dalam gejala menggelembung. Ia menduga pasar ini akan pecah. Masalahnya belum ada CDS untuk pasar hipotek perumahan. Ia lalu melobi bankir investasi untuk menciptakan pasar ini. Mayoritas bankir menganggap aneh pandangan bahwa pasar perumahan bisa kolaps. CDS untuk CDO pun tercipta karena tak ada yang menganggap pasar perumahan bisa jatuh dan kolaps.

CDS ini mirip shorting di pasar saham, dengan skema mirip asuransi, tapi sebenarnya bisa dianggap pertaruhan belaka. Menurut Britannica, sekitar $900 milyar kredit diasuransikan sejak 2001, pada awal 2008 jumlahnya meningkat hingga mencapai $62 triliun.

Di pihak yang rugi, mereka adalah pihak lain yang bertaruh mendukung CDS untuk CDO, seperti: Wing Chau dari Merrill Lynch ($300 juta); Howie Hubler, dikenal sebagai orang dengan kerugian $9 milyar dolar dalam satu kali perdagangan; dan Joseph Cassano dari AIG, yang rugi $99 milyar dolar. AIG ditengarai pihak yang terakhir terjebak mendukung CDS untuk CDO, di periode paling akhir mendekati kejatuhan pasar.

Tokoh lain yang diceritakan di buku ini adalah Steve Eisman, manajer hedge fund di bawah naungan Morgan Stanley; Greg Lippmann, trader di Deutsche Bank; Eugene Xu, analis kuantitatif yang menciptakan pasar CDO dengan mencocokan pembeli dan penjual; juga pendiri Cornwall Capital, sebuah hedge fund kecil dari garasi bermodal $100.000 bisa menghasilkan $120 juta ketika pasar jatuh. Mereka yang disebut terakhir adalah pihak yang beruntung karena kejatuhan krisis. Mereka yang melakukan shorting paling besar di jaman ini.


Buku ini memang tidak berhubungan dengan investasi nilai. Tapi cerita tentang kesuksesan Michael Burry dalam fund value-nya seharusnya bisa menjadi inspirasi siapa saja untuk lebih menekuni investasi nilai. Selain daya cerita Michael Lewis yang asyik. Buku ini tetap menarik sebagai kajian di pasar modal, tentang hubungan regulasi, pasar bebas, informasi yang terbatas, dan juga tentang produk turunan (derivatif) di pasar modal.

Pasar modal yang terlalu serakah selalu menghasilkan efek buruk. Saya sering bercanda, kapitalis selalu berkoar tentang pasar bebas jika untung, mereka akan berteriak minta perlindungan pemerintah jika sedang sial.

Bagaimana mungkin sebuah pasar pertaruhan yang tidak menciptakan nilai apa pun bisa tercipta? Bagaimana mungkin pasar kredit perumahan bisa tidak terkontrol seperti itu? Keserakahan bankir investasi demi mendapat jasa keuangan atas produk baru obligasi menciptkan rangkaian krisis sejak era junk bond di akhir 80-an (Michael Milken di Drexel Burnham), saya kira punya andil dalam penciptaan produk obligasi sampah tidak terkontrol semacam CDO hipotek itu, yang kemudian meledak hingga 2008.

Buku ini bisa menjadi pengingat bagi kita bahwa keserakahan, kebodohan, kegilaan pasar modal di luar kendali bisa berimbas kepada jutaan orang lain yang tidak tahu apa pun sebabnya.

The Big Short memang bercerita tentang keserakahan yang terjadi di dunia pasar modal, serta mereka yang untung dan rugi karenanya. Saya mendapat pengingat jika saya terus berkecimpung di dunia pasar modal, hal itu adalah ciptakan nilai. Keserakahanmu bisa menghancurkan dunia. Nilai akan menyebar manfaat ke manusia lain.


Diterbitkan: 10 Sep 2017Diperbarui: 9 Feb 2022