Banyak orang tahu “nilai buku = aset - liabilitas”. Betul. Tapi… itu baru versi dasar.

Investor konservatif biasanya nggak berhenti di situ.

Ada cara pandang lain: nilai buku yang lebih konservatif. Ini ajaran Benjamin Graham — bapaknya value investing. 📉📈

Intinya: jangan percaya 100% sama angka di neraca. Beberapa aset perlu “dipertanyakan”.

Contohnya:

  • Goodwill
  • Kekayaan intelektual
  • Aset tak berwujud lainnya

Angka-angka itu indah di laporan, tapi kadang cuma harapan masa lalu. 😏 Investor konservatif biasanya menguranginya dari nilai buku.

Sebaliknya, kalau ada yang positif dan nyata, bisa ditambahkan: misalnya saham tresuri atau aset yang undervalued.

Dan kalau masih ragu? Berikan diskon tambahan. Karena lebih baik underestimate daripada overstated. 😉

Jadi, “nilai buku” bukan sekadar angka di laporan keuangan.

Nilai buku konservatif datang dari perspektif:

  • realistis
  • skeptis
  • dan siap menghadapi kenyataan.

Itulah cara pandang investor konservatif sejati.


Diterbitkan: 6 Oct 2025Diperbarui: 6 Oct 2025