Dua Pilihan Berbeda

Di pasar modal ada dua pilihan yang bisa kita ambil, memilih saham atau memilih bisnis? Sekilas keduanya sama. Kaidah prinsip syariah pun menganggap keduanya sama. Hakikatnya, saat membeli 1 lot saham, kita dianggap memiliki bagian dari perusahaan, meski kita memilikinya hanya beberapa jam atau beberapa tahun.

Namun, jika Anda serius berpikir sejenak, kedua cara itu berbeda kan?

“Ah, intinya sama. Yang penting cuan. Pakai teori belibet segala!”

Tunggu dulu… dengerin deh.

Dua Pilihan Berbeda

Bagi mereka yang niat memiliki saham hanya beberapa jam, sekian hari, atau mungkin dalam beberapa minggu, pilihan saham apa di harga berapa itu penting. Mereka harus menimbang keras saat masuk dan saat keluarnya.

Bagi mereka yang niatnya untuk menyalurkan dana dinginnya dan punya perspektif lebih lama, harusnya dia mengambil jalan memilih bisnis. Bisnis bisa dipelajari, ada datanya, realitanya bisa dilihat, dirasakan, dan dipantau.

Tinggal mana yang lebih layak, kan?

Keduanya untuk Cuan

Keduanya memang sama-sama klik buy. Lalu saat jual klik sell. Keduanya sama-sama dalam usaha cari cuan. Bedanya, yang satu klik sell-nya besok, lusa, atau bulan depan. Satunya klik sell-nya entah berapa lama. Bisa 6-7 bulan lagi. Bisa 2-3 tahun. Bahkan bisa 10 hingga 15 tahun lagi baru klik sell.

Orang terakhir ini, karena harapan sell-nya lama, dia juga berusaha menimbang bisnis yang oke dan memberi dividen layak setelah dia klik buy pertama kalinya.

Sudah jelas perbedaannya, kan? Lalu layak mana?

Probabilitasnya

Bagi pemilih saham jangka pendek, peluang menang adalah 50% dari kemungkinan untung atau rugi. Dalam teori statistik, probabilitas yang dijalankan terus menerus justru akan menggerus peluang itu hingga makin kecil. Dalam probabilitas taruhan, menang kalah artinya kehilangan uang atau mendapatkan uang. Dalam perdagangan saham, kalah/menang tergantung persentase naik/turun harga saham yang terakumulasi, apakah ±2%, ±5%, atau ±10%.

Bagi pemilih bisnis, peluang untungnya tidak terbatas, tergantung pilihan bisnisnya. Untuk jelasnya lihat slide berikut dan berikutnya.

10 Saham Berkapitalisasi Terbesar 2022 dan 2017

10 Saham Berkapitalisasi Terbesar Juni 2022

10 Saham Berkapitalisasi Terbesar Juni 2017

Sumber: Riset Tahun 2017

Probabilitas Pemilih Bisnis

Katakanlah ada bisnis yang labanya bisa tumbuh 150% selama 10 tahun. Sementara katakanlah sahamnya mengikuti, dalam suatu kesempatan, kondisi pasar paling buruk pun, di tahun ke-9 atau ke-10 Anda bisa menjualnya dengan keuntungan 120%. Berarti peluangnya pasti untung, kan? Tentu, tergantung pilihan bisnisnya.

Lalu tengok lagi statistik dua slide sebelumnya, dengan fokus ke beberapa perusahaan yang sudah teruji selama 10 tahunan, bagaimana Anda melihatnya?

Anda akan memilih saham atau bisnis? Komentar, yuk!


Diterbitkan: 8 Sep 2022Diperbarui: 8 Sep 2022