Reksadana adalah wahana investasi yang dikelola manajer investasi dengan cara mengumpulkan dana dari publik untuk diputar ke dalam instrumen investasi lainnya. Investor menyertakan dananya dalam kelolaan investasi. Dana investor ditukar dengan unit penyertaan investasi di reksadana tersebut. Manajer investasi lalu memutar uang kelolaannya ke berbagai instrumen investasi lainnya seperti saham dan efek utang (deposito, Sertifikat Bank Indonesia [SBI], obligasi, dan sukuk).

Mengenal Jenis Reksadana

Reksadana dibagi dalam beberapa jenis, berdasarkan fokus kelolaan asetnya:

  • Reksadana saham adalah reksadana dengan kelolaan aset lebih besar di saham, dibanding efek utang. Reksadana saham punya potensi keuntungan paling besar dibanding reksadana lain, namun punya risiko fluktuasi yang paling besar juga.
  • Reksadana pasar uang adalah reksadana dengan kelolaan aset lebih besar di efek utang dalam tempo kurang dari satu tahun. Potensi keuntungan reksadana pasar uang biasanya paling kecil dan besarnya mirip suku bunga deposito.
  • Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana dengan kelolaan aset lebih besar di efek utang, dan sisanya di saham. Potensi keuntungan reksadana pendapatan tetap biasanya mirip dengan suku bunga obligasi.
  • Reksadana campuran adalah reksadana dengan kelolaan aset fleksibel antara efek utang dan saham. Potensi keuntungan reksadana campuran biasanya bisa setara dengan reksadana pendapatan tetap tapi bisa juga setara dengan reksadana saham.
  • Reksadana indeks adalah reksadana dengan kelolaan aset yang berisi sesuai indeks yang diikutinya. Kinerja reksadana indeks mengekor kinerja indeks yang menjadi barometernya. Contoh, jika reksadana indeks LQ-45, maka isi kelolaan reksadana akan mengikuti transaksi saham di indeks LQ-45, maka kinerjanya juga harus setara atau mendekati kinerja LQ-45.

Bagaimana Investor Untung dari Reksadana?

Investor mendapat keuntungan dari investasi reksadana jika manajer investasi bisa mengelola aset kelolaannya sehingga naik nilainya. Katakanlah sebuah unit reksadana dijual seharga Rp1.000 per unitnya. Seorang investor membeli 5000 unit penyertaan reksadana, artinya ia menukar uangnya sebesar Rp5.000.000 (lima juta) dengan 5000 unit investasi reksadana tersebut. Unit itulah yang mewakili bukti kepemilikan investasi reksadana (lihat gambar di bawah).

Contoh bukti kepemilikan dari beberapa reksadana di Indonesia
Contoh bukti kepemilikan dari beberapa reksadana di Indonesia

Beberapa bulan atau tahun kemudian, jika aset kelolaan reksadana mengalami kenaikan, harga unit penyertaannya ikut naik. Misalnya reksadana itu sudah naik seharga Rp1.500 per unitnya. Selisih Rp500 itulah keuntungan investor. Jika ia menjualnya, maka investor menukar unit kepemilikan reksadananya dan mendapat uang sebesar harga terakhir, jadi total uangnya akan jadi Rp2.550.000 (ditambah, jika ada, biaya komisi penjualan). Tapi ingat, investor reksadana juga bisa mengalami kerugian jika harga unit reksadananya turun. Naik dan turunnya nilai kelolaan aset dalam suatu reksadana akan diikuti oleh harga unit penyertaan reksadana tersebut.

Keunggulan Reksadana

Keunggulan reksadana dibanding jenis investasi pasar modal lain adalah sifatnya yang bisa diakses oleh investor kecil. Dana minimal untuk berinvestasi cukup rendah, bisa dimulai dari Rp100.000. Saat ini sudah banyak reksadana yang memfasilitasi investasi berkala dengan skema tarik langsung dari rekening tiap bulan. Tanpa usaha yang rumit, investor sudah bisa mengakses instrumen investasi pasar modal seperti saham dan obligasi, secara tidak langsung.

Pengelola Reksadana

Selain manajer investasi, ada pihak lain yang menjadi pelaksana kegiatan reksadana yaitu: bank kustodian dan agen reksadana. Kita akan bahas apa tugas masing-masing.

Manajer investasi (MI) tugasnya sudah jelas, yaitu melaksanakan kegiatan investasi, misalnya menentukan alokasi dana kelolaan dan melaksanakan kegiatan investasinya.

Bank kustodian bertugas menyimpan dan mencatat dana kelolaan reksadana dan melaporkannya ke investor.

Dari contoh bukti kepemilikan reksadana (gambar di atas), dalam salah satu reksadana terlihat ada logo HSBC dan Mandiri Investasi. Dalam hal ini HSBC bertindak sebagai bank kustodian, Mandiri Investasi adalah manajer investasinya. Dalam pelaksanaannya, bank kustodian dibantu oleh agen. (Sanggahan: penulis tidak punya investasi di semua reksadana yang ada di Gambar <$n:img:reksadana>)

Agen adalah pihak yang membantu investor ketika melaksanakan transaksi membeli/menjual reksadana dan memberi laporan reksadana.

Biaya-biaya Reksadana

Investor reksadana akan dikenakan biaya ketika transaksi membeli atau menjual unit penyertaan reksadana. Besar biayanya berbeda antara satu reksadana dengan lainnya. Besar komisi umumnya antara 0,5%-2% untuk transaksi pembelian, dan 0%-3% untuk transaksi penjualan. Biaya dihitung terhadap besar nilai transaksinya. Ada reksadana yang menggratiskan biaya transaksi pembelian atau penjualan, dengan syarat tertentu. Misalnya, untuk reksadana saham ada yang menawarkan komisi penjualan 0% (gratis) jika menjual reksadana setelah 1 tahun. Biaya transaksi pembelian dan penjualan adalah biaya yang langsung harus dibayar investor reksadana.

Investor reksadana sebenarnya juga membayar biaya jasa (manajemen fee) kepada manajer investasi (MI) untuk mengelola aset kelolaan investasi reksadana. Tapi jasa manajemen ini sudah dipotong langsung dari dana kelolaan, maka investor tidak merasakannya. Karena diambil langsung dari reksadana, maka biaya yang diambil manajemen sudah tergambar di harga unit penyertaan. Besar biaya manajemen relatif terhadap dana yang dikelola manajer investasi. Jika dana kelolaan makin besar, maka manajer investasi mendapatkan komisi lebih besar. Besar jasa manajemen kelolaan investasi umumnya 1%-3% dari dana kelolaan per tahun.

Biaya lain adalah jasa bank kustodian, besarnya antara 0,1%-0,25% dari nilai aset kelolaan. Sama seperti jasa manajemen investasi, biaya ini sudah diambil langsung dari reksadana dan tergambar di harga unit penyertaan. Investor reksadana bisa membaca struktur biaya dan komisi dari prospektus (surat penawaran) reksadana.

Untuk mengetahui sejarah kinerja 10 tahun reksadana, bagaimana cara berinvestasi di reksadana untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang, apa metode investasi yang tepat untuk reksadana: investasi penuh atau berkala, silakan baca di buku digital Cerdas Berinvestasi.


Teks ini adalah bagian dari buku digital edukasi Cerdas Berinvestasi yang terbit pada 2 Mei 2017 lalu.

Semua bisa berinvestasi di pasar modal. Yuk belajar, gratis loh.

Unduh


Diterbitkan: 15 May 2017Diperbarui: 30 Aug 2023