Banyak yang tahu Lo Kheng Hong (LKH) memiliki saham PT Petrosea Tbk (IDX:PTRO) sejak 2013. Posisi investasi pun besar, sekitar 11,44% dari seluruh modal perusahaan. Melihat geliat kenaikan harga saham PTRO baru-baru ini tentu menarik untuk mendiskusikannya. Orang awam heran bagaimana LKH bisa terus membeli saham ketika labanya masih negatif terus menerus. Bagi investor nilai (value investor), kita juga penasaran bagaimana penilaian instrinsik PTRO dibanding nilai pasarnya saat ini.

Kebetulan saya baca berita 4 April 2017 di Kontan yang judulnya fantastis ini, “Sepekan, Lo Kheng Hong cuan Rp 45 miliar dari PTRO.” Tapi data-data yang diungkap di berita Kontan cukup lengkap dan menarik untuk dijadikan diskusi.

Menurut laporan Kontan tadi, harga saham PTRO perlahan turun dari harga Rp4.700 pada Mei 2012 hingga terendah di harga Rp1.020 per lembar pada 27 Agustus 2013. Pak Lo Kheng Hong (LKH), mengakumulasi saham PTRO sejak harganya turun itu. Saat itu ia memiliki 77,5 juta lembar. Ternyata harga sahamnya masih turun hingga titik nadir Rp281 per saham pada 1 Oktober 2015. Menurut Kontan, awal 2016 Pak LKH memiliki 107 juta lembar saham PTRO. (Koreksi: dari laporan tahunan PTRO 2016, LKH memiliki 115,35 juta lembar saham atau 11,44% modal perusahaan)

Nilai Saham PTRO Pak LKH

Sekarang kita pakai ilmu kira-kira, jadi jangan serius mengomentarinya, meski kita pakai diskusi serius ?
  • Pada 2013, LKH punya 77,5 juta lembar saham PTRO
  • Pada 2016, LKH punya 115,35 juta lembar saham PTRO
  • Dari 2013-2016 LKH mengakumulasi tambahan 37,8 juta lembar saham PTRO
  • Pengalaman saya bertransaksi average down saham incaran yang sedang turun, saya akan beli terus dalam volume relatif sama setiap waktu. Ketika harganya jatuh drastis, kalau ada duit, pasti saya beli dalam volume lebih besar. Pak LKH ada duitnya.
  • Dari sejarah transaksi PTRO, di titik turun terparah, terlihat akumulasi terbesar pada September 2015 sebanyak 17 juta lembar di harga Rp380-Rp287 per lembar. Anggap saja rata-ratanya Rp333 per lembar. Anggap saja ⅔ dari seluruh total transaksi Sep 2015 itu oleh LKH, atau sekitar 11,3 juta lembar.
  • Sisa 26,5 juta lembar. Kita kira-kira saja sisa ini dia akumulasi periode sebelumnya atau di tengah-tengahnya. Dari sejarah harga PTRO, kisarannya di harga 1400 hingga 380 itu. Anggap saja beli di nilai tengahnya, Rp890 per lembar. (Sekali lagi ini pakai ilmu kira-kira saja).
  • Maka, semua ini kira-kira saja:
    • 2013: 77,5 juta lembar × anggap saja harga rata-rata Rp1.200-an = Rp93 miliar.
    • 2014-Okt 2015: 26,5 juta lembar × Rp890 = Rp13,58 miliar
    • Sep 2015: 11,3 juta lembar × Rp333 = Rp3,76 miliar
    • Total investasi LKH = Rp120,35 miliar
  • Saat tulisan ini dibuat, PTRO ditutup di harga Rp1.435, nilai investasi LKH = 115,35 juta lembar × Rp1.435 = Rp165,5 miliar. Atau potensi keuntungan sekitar 37,54%.
[caption id="attachment_7233" align="alignnone" width="815"]Sejarah harga saham PTRO 5 tahun terakhir (Grafik dari Yahoo Finance) Sejarah harga saham PTRO 5 tahun terakhir (Grafik dari Yahoo Finance)[/caption]

Dari perkiraan itu maka sangat wajar LKH masih menunggu saham PTRO naik lagi karena dari sejarah harga saham PTRO pernah dijual di kisaran Rp2.600 hingga tertinggi Rp4.775 per lembar.

Berapa Perkiraan Nilai Intrinsiknya?

Nah ini pasti pertanyaan penting value investor. Kita pakai Laporan Tahunan PTRO 2016 sebagai sumber informasinya. Tak usah pakai model rumit, kita pakai ekuitas sebagai ukurannya. Investor nilai sejati seharusnya melihat nilai murni perusahaan setelah dikurangi hutang-hutang, bahkan ada yang menghitung net-nets, nilai asumsi likuidasi perusahaan.

Nilai Intrinsik PTRO 2016

  • Ekuitas: $170 juta, dengan kurs Rp13.000 (agar konservatif), nilainya Rp2,2 triliun
  • Kepemilikan LKH: 11,44% × Rp2,2 triliun = Rp251 miliar
  • Nilai pasar saham PTRO milik LKH: Rp165,5 miliar
  • Margin of safety LKH dari harga saham sekarang adalah sekitar 65% dari nilai intrinsik terakhir.
  • Untung Rp45 miliar sepekan bagi investor yang sudah menanam sekitar Rp120,35 miliar tentu wajar saja.
Sekali lagi semua ini pakai ilmu kira-kira. Bisa jadi investasi LKH lebih dari nilai Rp120,35 miliar, atau bisa kurang dari itu.

Nilai Intrinsik PTRO

Itu tadi penilaian nilai intrinsik perusahaan Petrosea berdasarkan ekuitas. Bisa dilihat dari nilai ekuitas tahun ini pun LKH masih punya batas aman 65% dibanding harga saham terakhir.

Tapi ingat, nilai ekuitas bisa turun jika perusahaan tidak membukukan keuntungan. Perusahaan harus terus menggaji karyawan. Gedung harus terus dirawat. Peralatan dan investasi harus terus terjadi.

Dalam dua tahun terakhir PTRO masih melaporkan kerugian, yaitu -Rp102,7 dan -Rp163,8 per lembar sahamnya, masing-masing untuk tahun buku 2016 dan 2015.

Segi positifnya, PTRO masih mencatatkan arus kas operasi positif $12,85 juta untuk 2016 dan arus kas negatif -$11,8 untuk tahun buku 2015, atau arus kas positif $1,05 juta dolar selama dua tahun terakhir. Jadi laporan rugi belum jadi cermin negatif perusahaan karena sejatinya arus kasnya masih positif.

Akhir Kata

Saya lihat catatan transaksi saham pribadi dua tahun terakhir. Ternyata saya pernah membeli PTRO pada Juli 2015 di harga Rp423. Saya menjualnya di harga Rp470 per lembar pada Maret 2016. Untung 11,11%. Tapi porsinya kecil. Saya mulai beli sebagian kecil juga karena tahu LKH membeli PTRO. Tapi hampir setahun belum sempat meriset lebih dalam perusahaan ini. Saya masih belum paham bisnis di industri PTRO dalam jasa logistik dan khususnya di sektor energi (hingga sekarang belum paham juga). Juga, karena perlu uang pada awal 2016, akhirnya saya jual saja.

Jika ingin sukses berinvestasi saham, pertama ada uangnya. Kedua, investor harus sudah paham bisnis dan manajemen perusahaan sehingga waktu demi waktu ketika ada gejolak harga saham, maka investor akan yakin untuk menambah posisi jika diperlukan.

Pak LKH masih punya perkiraan 65% margin of safety dari harga saat ini. Kita nantikan saja bagaiman kabar selanjutnya. (Bila Anda belum baca, baca juga bahasan saya tentang investasi Lo Kheng Hong di BUMI).

Apakah pembaca sekalian ada yang sukses juga di PTRO?

Disclaimer: saya saat ini tidak punya saham PTRO dan tidak berencana membeli hingga Rabu, 19 April 2017 ke depan.

Kreidt foto Kontan di artikel yang disebut di atas.


Diterbitkan: 15 Apr 2017Diperbarui: 18 Feb 2022