Saya baru baca ringkasan berita dari harian Bisnis, katanya PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) salah satu emiten dalam portfolio saya, sudah melaporkan laporan tahunannya. Berkasnya sudah bisa diunduh di situs BEI: Laporan Keuangan Tahunan Adira Dinamika Multi Finance tahun buku 2011.

Berikut kutipan ringkasan dari Bisnis:

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk membukukan kenaikan laba bersih komprehensif Rp1,58 triliun pada tahun lalu, meningkat 7,68% dari Rp1,46 triliun tahun sebelumnya.

Dalam paparan laporan keuangan di surat kabar hari ini, manajemen perusahaan yang masih dipimpin Stanley Setia Atmadja itu menelurkan laba bersih akibat meningkatnya pendapatan perseroan sebesar 36,08% pada 2011 dari 2010.

Pendapatan itu dibukukan naik menjadi Rp5,3 triliun pada 2011 dari Rp3,89 triliun pada 2010, yang sebagian besar disumbangkan oleh pendapatan dari bisnis pembiayaan konsumen.

Pembiayaan konsumen perusahaan dibukukan sebesar Rp3 triliun pada 2011, meningkat 41,97% dari Rp2,11 triliun yang dibukukan sepanjang 2010.

Dari sisi aset, emiten saham dan obligasi berkode ADMF itu membukukan peningkatan aset 122,24% menjadi Rp16,88 triliun pada 2011 dari Rp7,59 triliun pada 2010.

Mantap sekali kenaikan asetnya. Sementara pertumbuhan bisnisnya masih meyakinkan. Dari laporan laba rugi ada dua pos yang cukup mengurangi margin laba bersih, sehingga kenaikan laba bersih cuma 7,83% dibandingkan kenaikan tahun sebelumnya 21,12%. Pos pertama tampaknya ada peningkatan penyisihan kerugian dari piutang yang bermasalah, dengan asumsi rasio pembiayan naik 41% dari 2,11 T ke 3 T, sementara penyisihan kerugian piutang konsemen naik 135% dari 193,46 miliar ke 456,33 miliar. Apakah ini tanda ekonomi Indonesia semakin berat sehingga nasabah bermasalah Adira bertambah? Pos kedua adalah beban bunga yang naik 295%, seperti kita tahu Adira banyak meningkatkan pinjaman guna mencari dana guna peningkatan pembiayaan nasabah.

Dengan data laba bersih baru ini, variabel EPS .1583, asumsi dividen 65% (seperti asumsi tahun lalu) dari laba bersih atau 1.028,95 per saham, maka perhitungan harga wajar memakai metode arus kas terdiskon dari harga saham 12.600 menunjukkan masih ada margin of safety 57%. Posisi saya tidak akan berubah pada saham Adira.

Disclaimer: Ini bukan saran untuk bertransaksi beli/jual saham. Segala transaksi saham yang Anda lakukan adalah tanggungjawab Anda sendiri.


Diterbitkan: 23 Feb 2012Diperbarui: 9 Feb 2022