Dari pengalaman beberapa tahun terakhir di dunia investasi, baik sebagai investor dan pengamat, kawanan adalah sebuah gambaran yang tepat akan sosok para pelaku dunia investasi. Investor institusi atau pribadi, sama saja. Sejak dulu hingga kini. Perilaku kawanan adalah gambaran perilaku individu yang dapat bertindak secara bersama-sama tanpa ada arahan yang terencana.

Apa memang begitu? Iya kok, makin lama saya membuktikan makin benar adanya. Bahkan saya sadar juga sering terpengaruh perilaku ini meski kemudian kadang bisa menyadari dan bertobat.

Contoh perilaku kawanan ini:

  • Ketika gejolak pelemahan pasar menyerang bursa berhari-hari dan terjadi dalam hampir dua minggu, mau tak mau individu banyak yang takut, panik menjual, lalu tersebarlah ke media sosial bahwa posisi kas penuh adalah pilihan mereka yang pintar. Mereka yang full stock terlihat bodoh.
  • Dulu, atau juga nanti, ketika pasar bergerak positif, mau tak mau akan saling dulu berteriak bahwa mereka punya investasi di sini. Atau di situ. Mereka sudah meramalkan kedatangan masa kejayaan itu. Sudah untung begini. Sudah untung begitu, dst.
  • Ketika banyak orang membeli saham X, maka individu merasa aman karena banyak pula orang yang sudah rugi bersamanya. Seperti tidak ada ksealahan.
  • Begitu pula ketika ada beberapa situs (termasuk Bola Salju) menyebut perusahaan X bagus, tak ada kontrol individu untuk meneliti bahwa mungkin saja perusahaan X punya kelemahan.
Dan masih banyak contoh lain. Saya akui saya juga terpengaruh untuk mencari hiburan ketika pasar bergejolak turun dan di linimasa sedang ramai yang kas penuh itu orang paling bijak. Saya tanya ke linimasa apakah ada yang portofolio sahamnya penuh? Ternyata ada banyak yang full saham tapi banyak pula yang mengaku itu nyangkut, dll.

Dalam musim pasar buruk, pasar membaik, atau pasar statis, perilaku ini bisa muncul setiap saat. Padahal, menurut saya, investor yang sukses adalah mereka yang sudah bisa mengabaikan perilaku kawanan dalam dirinya dan menjadi dirinya sendiri atas segala keputusan investasinya. Kenapa demikian? Ya, kalau Anda hanya ikut-ikutan, kemungkinan hasil investasi anda ikut rerata umum, banyak yang rugi, dan bisa kurang maksimal.

Percayalah, agar jadi investor sukses, lupakan jadi pengikut kawanan. Bahkan jangan ikuti blog ini. Jangan baca juga tak masalah bagi saya. Pilih racikan emiten anda sendiri. Debat keputusan investasi saya. Debat keputusan investasi orang lain yang anda kenal cukup bagus pilihannya. Tentu saja debat tidak harus vulgar. Bisa jadi perdebatan itu hanya terjadi dalam kertas kerja di meja anda saja. Tapi yang penting di sini ada proses telaah dan proses berpikir. Bila ada fakta yang sangat menarik tentu tidak ada salahnya disampaikan ke orang yang anda debat itu, termasuk saya. Dengan perdebatan dan diskusi akhirnya kita akan belajar. Akhirnya kita akan saling belajar. Mengikuti saya atau mengikuti siapa saja apalagi mengikuti gejolak pasar tidak berguna sama sekali. Kawanan di mana saja akan mudah digging dan dikendalikan.


Diterbitkan: 16 Jul 2013Diperbarui: 9 Feb 2022