Pasar saham agak terhibur dengan keputusan penting yang dibuat oleh parlemen Amerika Serikat tentang kenaikan pagu hutang mereka, seluruh dunia menyambutnya. Pasar saham, terutama, kembali tersenyum. Tapi pasar saham kemarin masih tampak lesu. Pagi hari kemarin, tiba-tiba saja semua tampak merah merana. Ini sih wajar saja, siapa yang bisa meramal naik turunnya pasar saham? Apakah berita dari AS itu tidak bisa menghibur? Apakah dunia masih ada ancaman baru? Untungnya sore harinya pasar saham kembali menggeliat dan harga beberapa saham kembali ke titik semula.

Pihak Cina protes kalau politikus AS tidak bisa merampungkan masalah mereka, mereka tidak bertanggungjawab. Cina bilang seperti itu karena mereka pemegang obligasi AS terbesar. Kalau AS mandeg, otomatis surat hutang yang mereka pegang tidak berharga. Kalau ekonomis AS terganggu, pasar ekspor Cina juga terkena dampaknya, ekonomi Cina otomatis turun. Bila ada negara lain yang bilang AS parasit, apakah benar parasit ini memang momok bagi dunia? Kenyataannya banyak negara perlu bekerjasama erat dengan negara-negara yang dikatakan parasit itu. Selain AS, Yunani, Irlandia dan Portugal juga mengalami masalah yang mirip, otomatis Eropa pun agak terganggu. Bila negara-negara ini terkena dampaknya, otomatis seluruh negara lain akan limbung. Kita hanya berharap agar negara-negara yang sedang sakit ini bisa mempunyai obot dalam jangka pendek, dalam waktu singkat, dan juga punya obat mujarab untuk mengurangi kolesterol hutang mereka dalam jangka panjang. Bila sakitnya terobati, tentu semua negara akan gembira dan ekonomi berjalan baik kembali. Bila terjadi sebaliknya, kolesterol hutang makin tinggi, bisa-bisa negara-negara itu mengalami stroke.

Kenyataannya potensi krisis selalu membayangi kita. Sepertinya tidak ada instrumen investasi yang benar-benar aman. Anggapan obligasi teraman seperti Treasury Bond milik AS pun tidak bisa aman. Begitu pula obligasi yang dijamin negara seperti Indonesia suatu saat pun bisa tidak aman kalau rasio pertumbuhan dan hutang kita tidak seimbang. Kenyataannya dunia semakin tehubung. Bila ekonomi terganggu otomatis kinerja perusahaan-perusahaan pun meradang. Larinya investor asing sejenak pun bisa merontokkan harga saham. Psikologi pasar saham selalu mudah panik, dan bisa merontokkan harga-harga saham yang sementara ini sudah banyak overvalued.

Bagi saya, setiap investor wajib selalu berpikir pesimis akan masa yang akan datang. Dunia semakin terhubung. Masalah di satu negara bisa mempengaruhi negara lain, baik secara langsung. Bila kita pesimis, kita bisa mengurangi sedikit rasa senang kita bila harga saham-saham kita akannaik, karena sebentar lagi pasti akan turun. Sementara itu kita bisa mengurangi kesedihan dan kepanikan bila harga saham yang kita pegang turun, bilamana kita punya dana cadangan.

Jeda sejenak ini cukup menghibur. Tapi kita masih perlu mengatur strategi panjang. Kita harus selalu mampu merespon dinamisnya perubahan ekonomi dunia yang terhubung agar rencana keuangan kita di masa yang masih panjang nanti bisa sukses dilaksanakan.


Diterbitkan: 4 Aug 2011Diperbarui: 9 Feb 2022