Pada 2007/2008 biaya pelunasan haji di tingkat masyarakat sekitar Rp26 juta. Bergeser 15 tahun setelahnya, berdasarkan pengumuman Menteri Agama pada Rabu, 15 Februari 2023, biaya pelunasan haji tahun ini dibanderol sebesar Rp49,8 juta. Kenaikan biaya haji selama 15 tahun ini bisa disebut sebagai inflasi haji.

Arti Inflasi

Inflasi secara sederhana bisa diartikan nilai uang yang kita bayar harus bertambah. Atau, dari sudut pandang lain, daya beli uang rupiah kita berkurang karena sekarang harus mengeluarkan jumlah yang lebih besar untuk membayar sesuatu yang sama.

Inflasi umum Indonesia dilaporkan sebesar 4,14% YoY (akumulasi 49,99%) selama 10 tahun terakhir.

Inflasi Haji

Tahukah Anda sebenarnya inflasi haji adalah masih termasuk rendah dibanding biaya-biaya lainnya seperti kenaikan harga rumah atau biaya kuliah.

Selama 15 tahun yang sama, biaya kuliah di sebuah kampus swasta di Jakarta sekitar Rp2,5 juta per semester. Saat ini biayanya sekitar Rp8,3 juta per semester. Biaya kuliah di kampus swasta ini naik 232% atau setara 8,32% YoY, artinya dipandang dalam terminologi CAGR atau disetahunkan. YoY itu artinya year over year, kenaikan tahun demi tahun yang terus digulung atau terakumulasi.

Orang keuangan umumnya pakai angka yang terakhir ini 8,32% untuk membandingkan kenaikan yang sepadan atau setara. Anda boleh juga pakai tingkat kenaikan akumulasi agar perbandingannya setara.

Biaya pelunasan haji selama periode yang sama 15 tahun telah naik dari Rp26 juta menjadi Rp49,81 juta, atau naik 91,58% atau setara 4,42% YoY (disetahunkan).

Dari angka dasar ini, inflasi haji 4,42% YoY sedikit di atas inflasi Indonesia selama 10 tahun terakhir sebesar 4,14%, tapi terlihat inflasi biaya haji masih biasa saja. Kenaikannya masih kalah oleh biaya kuliah di kampus swasta atau inflasi lainnya.

Bukan Angka Riil

Kenaikan haji yang biasa saja ini sebenarnya bukan angka riil. Jika merujuk statemen dan diskusi sebelum keluarnya keputusan biaya pelunasan haji yang Rp49 jutaan itu, biaya asli penuh untuk mengurus satu orang jamaah haji sebesar Rp90 jutaan.

Lalu siapa yang membayar sisa biaya itu? Sisa biaya sekitar Rp40,2 juta dibayar oleh nilai manfaat dari dana yang disetor calon jamaah haji dan (dugaan saya) sumbangan dari APBN (jika jumlahnya kurang).

Kenaikan biaya haji yang asli di angka Rp90 jutaan adalah setara akumulasi inflasi 246% atau 8,6% YoY, kisaran yang hampir sama dengan kenaikan biaya kuliah di sebuah kampus swasta di Jakarta.

Mengantisipasi Inflasi Haji

Biaya haji di masa depan tentu saja masih akan naik. Masyarakat harus mengantisipasi hal itu.

Untuk menunjang keberlangsungan ibadah jamaah selama di tanah suci, pemerintah harus mendukung dan melayani jamaah dengan akomodasi, transportasi, serta konsumsi yang layak. Pelayanan jamaah haji selama beberapa dua tahun terakhir diberitakan sangat layak dan berkualitas. Dari datang hingga pulang semuanya pelayanan full-service. Sementara itu biaya-biaya transportasi, akomodasi, dan bahan makanan di masa depan juga bakal terkena imbas inflasi dan risiko kurs. Maka tak ayal beban biaya itu akan ditanggung pula oleh jamaah haji. Kenaikan biaya jamaah haji atau inflasi haji adalah sesuatu yang wajar.

Dengan memakai asumsi kenaikan yang sama, mereka yang punya usaha atau pekerjaan dengan tingkat kenaikan di atas 9% per tahun tentu tidak akan bingung. Keuntungan perputaran usaha dan gajinya bakal bisa menutup inflasi haji di masa depan. Bagi yang tidak? Tentu jadi dilema.

Lalu bagaimana pilihan dan strategi yang dimiliki masyarakat untuk mengantisipasi inflasi haji di masa depan?

Meningkatkan ‘Earning Power’ atau Kekuatan Pendapatan

Meningkatkan ‘earning power’ atau kekuatan pendapatan adalah cara termudah dan paling strategis yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk menghadapi inflasi.

Cara memperoleh peningkatan kekuatan pendapatan bisa didapat dari kenaikan gaji, kenaikan hasil usaha, atau kenaikan hasil investasi.

Memperoleh kenaikan gaji setidaknya naik 2,5x untuk periode 10 tahunan cukup bisa mengganjal inflasi haji di atas. Dengan asumsi pada masa berikutnya orang ini juga bisa memperoleh kenaikan yang sama.

Pilihan lain yang masuk akal untuk meningkatkan kekuatan pendapatan pribadi adalah dengan mengembangkan usaha sehingga pertumbuhan asetnya naik dalam skala yang sama atau mendekati inflasi haji. Jika aset usaha terus dikembangkan dan ditingkatkan dalam skala yang sama, maka setelah 10 tahun berikutnya asetnya bisa naik secara majemuk sebesar 525% atau naik 6,25x (asumsi compounding 9,5% selama 20 tahun!).

Masalahnya tidak setiap orang punya bakat mengelola usaha. Setiap usaha juga punya risiko, baik kemunduran usaha, bangkrut, atau masalah-masalah lain.

Jika masyarakat punya dana dingin dan pasif, pilihan lainnya adalah meningkatkan hasil investasi. Harapannya hasil investasi tersebut bisa berkembang lebih besar dibanding inflasi haji.

Pilihan Investasi yang Aman

Pilihan paling aman yang bisa diakses masyarakat umum adalah obligasi atau sukuk ritel. Ini menjadi pilihan aman karena dua produk ini dikeluarkan dan dijamin oleh pemerintah Republik Indonesia.

Obligasi ritel seri terakhir ORI022 yang ditawarkan ke publik menawarkan suku bunga setara 5,95% (sebelum pajak) atau bersih 5,355% per tahun.

Sukuk Ritel seri terakhir SR017 yang ditawarkan pada September 2022 menawarkan keuntungan bagi hasil setara 5,90% per tahun atau bersih 5,31% per tahun.

Dengan mengakses dua produk teraman itu, paling tidak masyarakat bisa memperoleh penghasilan aman dan pasti selama tiga tahunan. Setelah itu, produknya sudah jatuh tempo, dananya bisa dibelikan produk sukuk atau obligasi ritel seri berikutnya yang ditawarkan pemerintah.

Masalahnya, dengan berinvestasi di kedua produk yang aman tersebut, masih ada gap inflasi sebesar 3,69% yang harus ditutup oleh masyarakat. Setidaknya angkanya sudah cukup memadai dan layak daripada tidak berinvestasi atau hanya ditaruh di tabungan biasa yang menawarkan suku bunga 1%-2% per tahun.

Berinvestasi Emas?

Dari data-data yang kami peroleh dari berbagai sumber, harga emas dilaporkan sebesar Rp71.875 per gram pada tahun 2000. Pada 2007 harganya dilaporkan menjadi sebesar Rp206.667. Sementara itu, nilai tengah rata-rata harga emas per tahun 2021 dilaporkan sebesar Rp838.867 per gram. Harga emas terakhir menurut informasi dari Pegadaian dilaporkan sebesar Rp 1.059.000 per data tanggal 17 Feb 2023.

Jika merujuk data 2007 tadi hingga sekarang, selama 15 tahun harga emas naik 412,4% atau 11,5% jika disetahunkan. Jika merujuk dari tahun 2000 hingga sekarang, harga emas telah naik sebanyak 1.373% selama 23 tahun atau 12,3% YoY. Kalau harga emas mengalami kenaikan serupa, maka emas sudah bisa dipakai untuk mengantisipasi inflasi haji di masa depan.

Namun, seperti instrumen keuangan apa pun, emas juga ada risikonya, seperti: risiko kehilangan, risiko penurunan harga saat nanti menjual, selisih persentase harga jual dan beli yang terlalu tinggi di pasar, dan juga selisih harga beli dan jual yang berbeda di pasar.

Pilihan Investasi Saham dan Tantangannya

Pilihan Investasi lain yang aman adalah berinvestasi di saham-saham yang keuangannya kuat, profitabilitas bagus, dan harganya masih murah. Namun menyarankan investasi saham untuk awam juga perlu peringatan keras!

Dari data yang kami kumpulkan, IHSG selama 20 tahun menawarkan perolehan setara 1.512,12% atau 14,12% YoY. Terbukti IHSG atau pasar saham pada umumnya bisa sangat unggul dalam jangka panjang. Seorang investor cerdas seharusnya bisa mencari peluang dan potensi yang lebih baik dibanding IHSG. Ada banyak investor cerdas yang memperoleh keuntungan lebih dari 1.500% untuk periode yang sama secara mudah melalui investasi saham.

Namun, investasi saham juga punya risiko. Tak kurang risikonya juga tinggi, seperti: risiko likuiditas, risiko pasar atas penurunan harga saham temporer, dan risiko usaha bangkrut.

Kami sangat tidak menganjurkan pilihan terakhir ini jika Anda tidak paham secara utuh paradigma investasi yang aman dan berkelanjutan. Banyak orang berspekulasi di pasar modal dan tidak menghasilkan perolehan yang berarti. Justru hartanya berkurang.

Silakan pelajari daftar putar edukasi investasi saham yang kami sediakan di YouTube berikut: Investasi Saham Aman, Mudah, dan Menguntungkan. Bagi yang perlu panduan dan riset, pelajari Kursus atau riset kami.


Diterbitkan: 17 Feb 2023Diperbarui: 30 Aug 2023