Kenapa Etika Penting dalam Industri Investasi?

Sama halnya dengan profesi lain seperti dokter, hakim, pengacara, dan pegawai negeri; dalam dunia investasi juga terdapat aturan tentang etika. Ada rangkaian aturan etika yang telah distandarisasi oleh lembaga seperti Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia (PWMII), yang membawahi pengelola dana atau manajer investasi di Indonesia. Di lembaga asing terdapat juga Kode Etik dan Standar Tindakan Profesional yang dikeluarkan oleh CFA Institute, sebuah lembaga non-profit yang mengelola sertifikasi Chartered Financial Analyst (CFA). Kami juga mengadopsi Standar Etika di Bolasalju.

Etika dapat didefinisikan sebagai seperangkat aturan prinsip moral atau aturan perilaku yang memberikan panduan bagi perilaku kita yang dapat mempengaruhi orang lain. Etika dasar yang umumnya diketahui seperti kejujuran, keadilan, ketekunan, serta peduli dan hormat terhadap orang lain.

Etika juga penting untuk diketahui dan dianut oleh seluruh pelaku pasar modal. Tanpa etika, kegiatan dalam dunia investasi dapat menjadi liar, tidak profesional, merusak reputasi, dan menimbulkan ketidakpercayaan.

Peraturan yang bersifat legal formal sangat penting. Peraturan legal formal dari pemerintah atau regulator industri membatasi para pelaku agar bertindak sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku.

Namun, etika lebih dari sekadar aturan legal formal. Kadang-kadang kita menganggap bahwa setiap aturan legal pasti memenuhi standar etika, tetapi hal itu tidak selalu benar. Jika kita mematuhi standar etika, kemungkinan besar kita juga telah mematuhi aturan legal formal.

Di pasar modal, terdapat aturan tentang tata laksana prosedur right issue, stock split, dan reverse split. Tidak ada batasan tindakan aksi korporasi selama emiten mematuhi peraturan. Faktanya ada perusahaan yang melakukan right issue, split, dan kemudian reverse split tanpa merasa bersalah atas dampak merugikan kepada pemegang saham. Ini menjadi isu etika.

Contoh lain dari aturan legal formal di pasar modal adalah persyaratan isi yang harus dipenuhi oleh perusahaan terbuka saat mempublikasikan laporan tahunannya. Jika terdapat bagian yang tidak termuat, perusahaan tersebut dianggap melanggar aturan. Namun, masalah etika muncul ketika menggunakan bahasa dalam laporan tahunan untuk menyampaikan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan, apakah informasi buruk ditutupi dan hanya menyoroti hal-hal positif.

Ada banyak ragam aturan etika dalam industri investasi. Kami mengambil contoh dari publikasi CFA, kode etik ini mengatur: a) profesionalisme, b) kewajiban kepada klien, c) kewajiban kepada pemberi kerja, d) analisis investasi, rekomendasi, dan tindakan, e) konflik kepentingan, dan f) kewajiban sebagai anggota.

Contoh Aplikasi Kode Etik Investasi

Dalam peraturan legal formal mungkin tidak ada aturan spesifik mengenai informasi pemasaran yang menampilkan kinerja suatu reksadana. Namun, dalam aturan etika profesionalisme, membesar-besarkan kinerja atau hanya memilih kinerja yang bagus telah melanggar Standar Etika.

Dalam peraturan formal, setiap analis yang menyampaikan pendapatnya mengenai suatu saham dan sudah menyertakan disclaimer mungkin telah memenuhi aturan legal formal yang berlaku. Namun, pernyataan dalam materi promosi seperti “Prospek Multibagger Saham XXXX” telah melanggar standar etika jika tidak memberikan peringatan dan risiko yang jelas dan sebanding dengan promosinya.

Kita ambil contoh lain soal konflik kepentingan. Seorang petinggi di sebuah regulator bursa mungkin tidak melanggar hukum dengan menjabat sebagai komisaris di perusahaan terbuka. Namun, potensi konflik kepentingan dapat membahayakan keadilan di pasar modal, mengganggu keteraturan, dan meningkatkan risiko yang harus ditanggung oleh seluruh stakeholder dan masyarakat.

Standar etika investasi seyogyanya dianut oleh pelaku pasar modal, seperti: pendidik, influencer, analis, perusahaan (broker, manajer investasi, emiten, asuransi, dll), dan pelaku industri lainnya.

Kami percaya bahwa jika industri investasi mengikuti standar etika yang tinggi, industri tersebut akan berjalan secara efisien, tertib, adil, dan transparan. Kami juga meyakini bahwa dengan mengikuti prinsip etika, setiap pelaku pasar bisa mendapatkan manfaat secara tidak langsung serta dapat menjaga profesionalisme, integritas, dan kualitas pasar modal itu sendiri.


Diterbitkan: 23 May 2023Diperbarui: 30 Aug 2023