Having without possessing, acting with no expectations, leading and not trying to control: this is the supreme virtue."

Tao Te Ching

Satu hal penting untuk menjadi investor cerdas adalah mempunyai ekspektasi yang wajar. 

Dalam formulir pendaftaran keanggotaan Klub Investor Bolasalju, kami meminta pendaftar untuk mengisi apa harapannya menjadi anggota dan berapa ekspektasi hasil investasinya rata-rata dalam setahun. Kami percaya menuliskan harapan calon pendaftar adalah penting untuk merumuskan tujuan dan komitmen mereka. Selain penting juga bagi kami untuk menolak jika ada yang punya ekspektasi berbeda.

Sebelum melanjutkan baca, coba pikirkan ekspektasi Anda, tuliskan di kertas atau ingat baik-baik. Sudah? Silakan lanjut membaca.

Saya akan cerita beberapa ekspektasi yang ditulis oleh calon pendaftar itu. 

Ada pendaftar yang menulis ekspektasi untung multibagger di tahun pertama investasi. Ada yang punya harapan menghasilkan untung 100% setahun. Ada yang ingin punya untung tahunan majemuk (CAGR) 30% per tahun*. Ada yang ingin 25% per tahun. Tentu ada yang menulis di bawah itu. Dan saya senang ada pendaftar seperti itu.

Arti ekspektasi secara umum adalah harapan. Tentu kita semua berharap hasil investasi kita tinggi dong. Wajar, kan?

Masalahnya seberapa tinggi? Berapa wajarnya?

Bukankah boleh berharap yang terbaik agar diri kita terpacu untuk bekerja lebih baik? Kalau menurut saya berbeda situasinya. Kita di sini bicara keuntungan akumulasi dari seluruh investasi. Bukan keuntungan dari satu dua saham saja. Anda akan tahu ekspektasi di  atas terlalu besar setelah mengetahui beberapa fakta berikut.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai indikator seluruh saham di Bursa Efek Indonesia, selama 10 tahun terakhir menghasilkan perolehan akumulasi 148,57%[1] atau 9,53% per tahun dari 2010-2019.

Coba pikirkan, mempunyai ekspektasi 10% per tahun sebenarnya sudah cukup keren. Bayangkan perolehan akumulasi 10 tahun 160% atau 10,02% YoY (rata-rata 16%). Ini melebihi (sedikit) atau setara IHSG lho!

Masih belum yakin? Baiklah saya akan beri data pembanding.

Investor kawakan Warren Buffett melipatgandakan kekayaan perusahaannya sebesar 2.744.062%[2] atau 20,3% per tahun selama 54 tahun menjadi CEO Berkshire Hathaway dari 1965 hingga 2019. Peter Lynch, legenda manajer investasi itu memperoleh rerata keuntungan tahunan 29,2%[3] per tahun selama 13 tahun mengelola Fidelity Magellan Fund.

Kalau seseorang berharap dapat untung lebih dari angkanya Buffett dan Lynch, artinya mereka sebenarnya ingin lebih sukses dibanding mereka. Bisa kah mereka melakukannya?

Saat memulai investasi saham mandiri, saya berharap bisa untung sekitar 20% per tahun. Syukur-syukur kalau bisa mengejar 25% per tahun. Saya sekarang menertawakan ekspektasi itu karena terlalu tinggi. Meski bisa meraihnya dalam 5 tahun pertama, saya menurunkan ekspektasi saya hingga  12%-27% per tahun. Kalau bisa di atas itu ya disyukuri aja. Dan angka ini sudah terlalu optimistis sekali lho!

Meletakkan ekspektasi yang wajar menurut saya sebuah hal penting yang akan mendukung perjalanan investasi seseorang menuju tahap selanjutnya. 

Memang benar setiap orang berhak punya ekspektasi angka berapa pun. Tapi menurut saya, tahu diri menempatkan ekspektasi itu lebih baik.

Jika mendapatkan perolehan lebih dari itu, maka anggap saja itu bonus yang patut disyukuri.

*Perolehan atau keuntungan laba per tahun merujuk laba tahunan majemuk atau year over year, ada yang menulis YoY. Dihitung memakai rumus compounded CAGR[4]. Perolehan total 160% setara 10% annualized (per tahun).

[1] https://bolasalju.com/artikel/sejarah-kinerja-ihsg-10-tahun/ 

[2] https://berkshirehathaway.com/letters/2019ltr.pdf 

[3] https://en.wikipedia.org/wiki/Peter_Lynch 

[4] https://bolasalju.com/artikel/edukasi/laju-pertumbuhan-majemuk-tahunan-cagr/ 


Ini adalah salah satu tips yang kami kirim kepada pendaftar Tips Investasi Harian setiap pagi. Kami tidak akan menerbitakan seluruh tips di website. Daftar agar tidak ketinggalan.


Diterbitkan: 3 Sep 2020Diperbarui: 18 Feb 2022