Sesungguhnya psikologi kita bisa terbentuk dari apa yang kita baca dan dengar:

  • Kalau tiap hari baca berita politik Jakarta, tentu Anda akan dibuat frustrasi oleh masa depan Indonesia.
  • Kalau tiap hari baca berita bisnis—apalagi di daerah—Anda tentu akan menjadi orang yang optimis dengan masa depan Indonesia.
  • Kalau tiap hari baca berita koran kriminal yang dijajakan di lampu merah, tentu hati Anda akan mudah curiga dan selalu dibayangi ketakutan ketika keluar rumah.
  • Kalau tiap hari baca berita koran daerah, Anda sedikit tak akan khawatir karena berita kejahatan cuma sedikit.
  • Kalau tiap hari baca ulasan ekonomi makro, tentu Anda akan dibuat sangat pesimis dengan keadaan ekonomi global saat ini. Kapan krisis ini akan berakhir? Begitu kekhawatiran Anda setiap hari.
  • Kalau tiap hari baca ulasan ulasan analis saham, tentu Anda bisa dibuat senang, kadang dibuat khawatir, karena ulasannya tiap hari berganti-ganti. Hari ini katanya pasar cerah. Besok pasar sedang khawatir menunggu hasil apa di mana. Lusa pasar sedang digoyang asing. Begitu galau perasaan kita setiap hari.
Apa yang dibaca dan didengar oleh value investor?

Value investor seperti saya hanya berusaha membaca dan mendengar berita perusahaan yang sedang saya pantau. Saya tidak berusaha mengikuti berita semua hal. Saya tidak berusaha menjadi ahli ekonomi makro. Saya tidak berusaha menjadi ahli politik. Saya hanya mencari informasi tentang perusahaan, manajemen, dan produk mereka—ujungnya untuk mencari apakah ada peluang bagi pertumbuhan perusahaan atau sebaliknya, risiko yang mengancam pertumbuhan perusahaan.


Diterbitkan: 12 Jul 2012Diperbarui: 9 Feb 2022