Memetakan kondisi dan kemudian menentukan prioritas bisa membantu banyak orang.

25 tahun, single, bekerja: Apa Prioritas Saya?

Saya bekerja di sebuah perusahaan bonafid. Saya bisa menyisihkan 20% dana ekstra. Saya punya waktu 2 hari libur setiap pekan.

  1. Saya akan pelajari return aset keuangan
  2. Saya susun daftar rencana masa depan
  3. Rencana bisa berubah. Dunia tidak selalu sempurna. Saya senang belajar.

Prioriotas: belajar sebanyak dan seefektif mungkin. Sehari belajar. Sehari santai rasanya cukup. Saya akan belajar berinvestasi dengan rekening kecil, 10% dari dana ekstra. Tapi saya akan bersikap itu sebagai rekening 100-1000 kali lipat dari dana saya sekarang.

31 tahun, menikah, 1 anak: Apa Prioritas Saya?

Saya sibuk bekerja setiap hari dengan potensi kenaikan gaji 5-10% per tahun. Saya bisa menyisihkan 10%-20% dari gaji untuk berinvestasi, apa yang saya prioritaskan?

  1. Saya akan pelajari return aset keuangan
  2. Saya akan bandingkan dengan kebutuhan finansial masa depan, dan berapa ekspektasi saya.

Prioritas: memilih instrumen investasi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan finansial masa depan dengan cara sesederhana mungkin. Tidak boleh mengganggu pekerjaan.

35 tahun, menikah, pengusaha: Apa Prioritas Saya?

Keluarga sudah settled. Usaha sudah jalan, profit, laba tumbuh 15% per tahun. Masih ada pangsa pasar tanpa harus pinjam bank. Saya bisa free 3 jam seminggu.

  1. Saya sudah paham instrumen investasi saham.
  2. Saya tahu cara menilai bisnis. Valuasi belum.
  3. Saya tidak akan spekulasi.

Prioriotas: saya akan belajar investasi saham. Berapa return trading? Trading bisa mengganggu aktivitas saya. Return investasi konservatif 8-10%, bisa lebih jika saya bagus. Saya akan belajar ilmu investasi nilai dari educator yang kredibel dengan track record lama. Saya akan sisihkan 100 juta strategi investasi yang agresif di saham. 400 juta untuk strategi konservatif.

55 tahun, anak sudah lulus, akan pensiun: Apa Prioritas Saya?

Anak sudah mentas. Ada dana pensiun Rp5 miliar. Ada kas Rp500 juta untuk risky asset.

  1. Kami berdua sehat dan tidak overweight, kami bisa menurunkan standar hidup separuhnya setelah pensiun. Makan sederhana, sudah cukup.
  2. Saya ingin terus mengerjakan hobi gardening dan jalan-jalan sama pasangan.

Prioriotas: Saya akan belajar investasi saham yang konservatif dan aman. Mayoritas dana akan saya taruh obligasi/sukuk ritel dengan rate net 5,5%, dana ekstra 200-275 juta/tahun. Sisanya untuk investasi saham dengan harapan bisa meraih 9-10%. Itu saja sudah cukup bagi saya. Jika dapat lebih, maka itu bonus yang bisa disyukuri.

Apa Prioritas Anda?

  • Bagaimana kondisi keuangan Anda?
  • Apa tujuan keuangan Anda?
  • Kapan dan berapa waktu sisa Anda?
  • Bagaimana karakter Anda?
  • Bagaimana kenyamanan Anda belajar dan bekerja?
  • Apa yang Anda inginkan dari harta, waktu, dan masa depan Anda?

Menjawab pertanyaan ini dengan jujur kepada diri Anda bisa membantu dan mempermudah langkah ke depan. Lalu, jawablah, apa prioritas Anda?

Evaluasi terus prioritas seiring kondisi yang berubah. Realistis. Rendah hati. Dan selalu bersyukur.


Diterbitkan: 11 Aug 2023Diperbarui: 30 Aug 2023