Hampir seluruh aspek kehidupan manusia dari saat lahir, sekolah, menikah, membangun rumah tangga, hingga meninggal dunia, semuanya selalu bersentuhan dengan uang. Apakah itu untuk membayar kebutuhan rutin atau juga memenuhi pembayaran dalam jumlah besar yang bersifat penting.

Meski ada pendapat umum bahwa uang tidak bisa membeli kebahagiaan. Kami yakin pemahaman akan keuangan pribadi akan memberi dampak signifikan kepada kenyamanan dan kebahagiaan di masyarakat.

Mereka yang tidak mengelola keuangan pribadi secara baik bisa mendapat berbagai permasalah psikologi seperti tidak pernah tenang, stres, depresi, dan bahkan bisa jadi mengundang krisis dalam rumah tangga.

Menurut hemat kami, keuangan pribadi perlu diajarkan sejak dini. Tatanan masyarakat yang melek keuangan akan membawa kehidupan yang lebih tercukupi, kenyamanan, keluarga yang lebih tenang, dan potensi pertumbuhan masyarakat atau negara yang makmur.

Definisi Keuangan Pribadi

Keuangan Pribadi adalah istilah yang merujuk pada manajemen keuangan individual (pribadi). Konsep ini meliputi seluruh kegiatan dari bagaimana kita membelanjakan uang, menyimpan dana, melindungi harta, dan berinvestasi untuk pertumbuhan masa depan.

Konsep keuangan pribadi meliputi seluruh kegiatan dari:

  • Penghasilan dan Usaha
  • Manajemen Anggaran
  • Menabung di Bank
  • Asuransi atau Proteksi
  • Pendidikan
  • Kredit Rumah
  • Perencanaan Pensiun
  • Investasi
  • Perpajakan

Dalam kehidupan kita yang makin modern dan terkoneksi, baik yang bersifat nasional atau multinasional, sifat keuangan pribadi menjadi semakin kompleks. Kuantitas kebutuhan yang makin variatif dan dinamis (cepat berubah). Kemudian ada tantangan nominal akibat inflasi atau deflasi.

Kenapa Belajar Keuangan Pribadi Penting?

Morgan Housel, penulis buku “Psychology of Money” menyatakan bahwa bersikap soal uang bukan semata teori, kalkulasi, rumus, atau panduan. Sikap kita terhadap uang juga tidak selalu terkait dengan kepintaran, sekolah, dan latar belakang. Kadang sikap kita terhadap uang bisa berbeda dengan apa yang kita pikirkan. Itulah seni mengelola uang.

Kami juga percaya keuangan pribadi bukan hanya fokus pada metode, kalkulasi, formula, atau struktur untuk mengelola uang—meski hal-hal itu memang dasar yang penting. Dalam praktiknya, mengelola keuangan adalah persoalan perilaku yang menyeluruh dari seluruh aspek kehidupan yang dijalani pribadi khususnya yang berhubungan dengan uangnya.

Seseorang yang sudah punya formula dan struktur ketat mungkin bisa menjalankan manajemen keuangan pribadi yang layak selama beberapa saat. Misalnya jika struktur itu diwajibkan oleh lembaga tempat ia bekerja.

Sebuah contoh sederhana, misalnya dana Jaminan Hari Tua (JHT) yang dikumpulkan oleh para pekerja di Indonesia. Seseorang mungkin tertarik menghabiskan simpanan JHT-nya untuk kebutuhan konsumtifnya saat aturan mengizinkan. Padahal dana itu mungkin lebih bermanfaat di masa depan.

Belum lagi jika kita diskusikan tentang berbagai hal lain seperti jenis dan pilihan aset, proteksinya, cara mengelola, dan alternatif strateginya.

Kami percaya teori keuangan pribadi harus fokus dalam dua hal: filosofi dan pragmatis (metodis). Jika literasi keuangan pribadi bisa dipahami, kami percaya seseorang akan bisa menjalani hidupnya lebih nyaman, tenang, dan bahagia.

Secara sederhana, kita bisa mengartikan jika seseorang cakap mengelola keuangan pribadinya, maka ia bisa dianggap cukup memahami keuangan pribadi.

Bagaimana Meningkatkan Kecakapan Keuangan Pribadi?

Karena konsep keuangan pribadi kami percayai harus dicapai dari sisi filosofis dan pragmatis (metodis), maka agar bisa cakap dalam keuangan pribadi seseorang harus selalu mempelajari, mengembangkan, dan terus mengevaluasi kecakapannya.

Ada yang menyederhanakan istilah kecakapan keuangan pribadi dengan mengistilahkan uang bekerja untukmu dan bukan kamu bekerja untuk uang. Dalam satu sisi betul. Secara holistik, agar tercapai tujuan filosofis dan metodis itu, kami menyederhanakan kecakapan keuangan pribadi dalam beberapa konsep berikut:

  • Menetapkan Tujuan Keuangan Yang Baik
  • Mengelola Anggaran Secara Baik
  • Mengembangkan Kecukupan Harta
  • Menikmati Hidup Secara Layak dan Wajar

Cara Meningkatkan Literasi Keuangan Pribadi

Beberapa ide dan alat untuk menumbuhkan literasi keuangan pribadi:

  • Mengenal literasi keuangan pribadi sejak dini
  • Membaca buku keuangan pribadi
  • Mengenal aset-aset keuangan
  • Mengenal alat-alat keuangan
  • Mengenal lembaga-lembaga keuangan
  • Mempelajari perilaku keuangan berbahaya
  • Mempelajari penawaran yang berbahaya atau tidak rasional
  • Mengenal software keuangan
  • Mengenal metode untuk mencapai beberapa tujuan keuangan
  • Belajar investasi secara serius jika ada minat dan sumberdaya
  • Belajar dan terus memperbaiki perilaku keuangan yang baik

Ikuti panduan kami selengkapnya untuk memahami konsep keuangan pribadi.


Diterbitkan: 14 Mar 2022Diperbarui: 14 May 2022