Investasi saham adalah cara yang potensial untuk mengembangkan dana secara pasif.

Tapi banyaknya teori dan edukasi yang tersedia di berbagai media sosial dengan berbagai tema dan fokus yang berbeda membuat pembaca awam akan kebingungan. Mana yang sejatinya bisa diandalkan? Mana ilmu atau strategi yang paling aman? Atau, justru, mana ilmu saham yang akurat dan terbukti bisa dilakukan dalam jangka panjang?

Dari perjalanan kami mengelola situs Bolasalju dan berinteraksi secara intensif dengan pembelajar selama 5 tahun terakhir, kami beranikan diri mengumpulkan lima poin ini. Lima poin ini kami susun berdasarkan prioritas, pengujian berdasarkan waktu, pengalaman dan perjalanan investasi kami, masukan pembelajar, dan yang paling penting hanya untuk kepentingan pembaca dan fokus untuk keamanan dana.

Berikut adalah 5 sebab kesuksesan investasi saham.

Dana dingin dan bukan pinjaman

Dana dingin artinya modal yang dipakai untuk berinvestasi saham bukan uang panas. Benar-benar dana dingin.

Uang panas artinya bukan dana ilegal atau haram, tapi secara khusus kami menyoroti uang yang peruntukannya sebenarnya untuk hal-hal yang masih bisa berubah dalam jangka pendek.

Secara khusus uang dingin dalam konteks ini maksud kami adalah uang yang bukan akan dipakai keperluan prioritas atau sekunder.

Daftar di bawah ini bukan jenis uang dingin:

  • Uang kebutuhan belanja bulanan
  • Uang sekolah anak untuk 3 bulan depan
  • Uang arisan RT yang dititipkan sementara
  • Uang titipan lembaga yang akan dipakai 9 bulan lagi
  • Uang tabungan untuk renovasi rumah 1 tahun lagi
  • Uang SPP kuliah (awas ya mahasiswa!)
  • Uang laba dari toko yang belum terpakai
  • Uang modal untuk membuka toko

Intinya uang yang sudah ada peruntukannya artinya bukan uang dingin.

Lalu kategori apa yang bisa masuk uang dingin? Uang dingin adalah dana kas atau dana dalam rekening yang belum ada peruntukannya. Anda biasanya memanfaatkan dana ini untuk tabungan masa depan atau jaga-jaga.

Jangan lupa untuk mengalokasikan dana cadangan untuk situasi darurat, jika diperlukan. Uang dingin di luar dana ini.

Bagaimana kalau ada uang nganggur, Anda punya usaha dan berbakat usaha, lalu ada peluang membuka cabang atau usaha baru? Menurut kami Lebih ideal uangnya dialokasikan ke usaha baru. Meski setiap usaha ada risikonya. Tapi jika memang piawai dan punya pengalaman, risikonya bisa ditekan. Apalagi jika peluang keuntungan usaha itu jauh lebih besar dari potensi keuntungan berinvestasi saham sekitar 9%-15% per tahun.

Investasi saham sangat cocok kalau ada uang dingin dan sudah tidak ada tempat untuk menumbuhkannya, bagi mereka yang punya uang dingin dan tidak berbakat usaha, atau, bagi mereka yang ingin mendiversifikasikan sebagian dana dinginnya.

Baru jika ada uang dingin benaran. Yuk, ke poin berikutnya.

Percaya dan yakin dalam jangka panjang

Hal utama yang menjadi sebab kesuksesan berinvestasi saham menurut hemat kami adalah percaya dan yakin dalam metode investasi jangka panjang.

Metode investasi jangka panjang adalah kerangka beprikir bahwa saat menaruh dana dingin dengan membeli saham di pasar modal, investor sudah siap untuk membiarkan dananya tersebut dalam waktu yang cukup lama (jangka panjang) sebelum ia bisa memanen keuntungannya.

Perlu diingat, keuntungan investasi saham bisa datang dari cara: dividen dan keuntungan modal (capital gain). Artinya keuntungan jangka panjang itu datang dari akumulasi dua sumber ini.

Berapa lama jangka panjang itu? Minimal 3 tahun. Hemat kami 3-5 tahun. Namun, meski kerangka berpikir investasi seperti ini dalam jangka panjang, tidak menutup kemungkinan investor bisa memanen hasil investasi lebih cepat, apakah bulanan, dalam setahun, atau dua tahun. Ada saham yang sudah menunjukkan perolehan 30% dalam waktu kurang dari 1 (satu) bulan. Ada saham yang baru naik 50% setelah 3,5 tahun. Ada saham yang naik 500% dalam waktu kurang dari satu tahun. Contohnya banyak lagi.

Intinya, saat investor sudah siap menaruh dana dalam jangka panjang, ia berpikir dan beraksi menurut konsep penting itu. Jika investor meyakini pilihan itu, maka apa yang dilakukannya akan merujuk pada konsepsi itu. Pilihan sahamnya pun akan lebih untuk jangka panjang. Dia akan menghindari saham-saham spekulatif jangka pendek. Dia akan menghindari saham-saham yang belum diketahuinya. Dia menghindari saham perusahaan yang buruk. Dia akan menghindari saham yang dikelola manajemen kurang oke. Masuk akal kan?

Dalam kondisi lain, saat investor fokus dalam jangka panjang, jumlah dana yang dikelolanya juga akan berpengaruh. Jika orang coba-coba, mungkin dananya sedikit. Tapi saat dia yakin dan mantap hanya melangkah untuk jangka panjang, maka ia siap dan yakin mengelola dana dalam jumlah besar.

Akibatnya, investor akan berusaha seperti:

  • Mengetahui saham pilihannya
  • Mengetahui kualitas perusahaan yang dipilihnya
  • Mengetahui manajemennya
  • Mengetahui potensi laba, dividen, dan potensi keuntungan dari modalnya
  • Mengetahui batas harga wajar dia akan membayar investasinya
  • Mengetahui perkiraan kasar dia akan berusaha memanen investasinya
  • Mengetahui dia tidak akan terpengaruh oleh gejolak pasar dalam waktu temporer

Kenapa percaya dan yakin juga dinyatakan. Apa itu hal penting?

Penting sekali. Banyak orang yang seakan-akan berinvestasi saham untuk jangka panjang nyatanya dia tidak mempercayai konsep itu. Akibatnya pikirannya suka terombang-ambing, ragu, dan mudah goyah. Jika tidak percaya, maka tidak akan yakin. Jika tidak yakin, bagaimana bisa percaya langkahnya akan berhasil?

Berinvestasi di perusahaan bagus

Kriteria ringkas perusahaan bagus adalah:

  • Keuangannya kuat, artinya perusahaan tidak terancam bangkrut atau utangnya masuk akal
  • Produk/jasanya superior, artinya profitabilitasnya terjaga
  • Punya potensi pertumbuhan menjanjikan, artinya ada harapan nilainya tumbuh
  • Dikelola oleh manajemen jujur, kompeten, dan berintegritas, artinya perusahaan akan memberi nilai tambah bagi pemilik inti, masyarakat, dan investornya.

Kriteria-kriteria ini bisa dikembangkan lebih luas lagi. Misal, tentang produk/jasa, kita bisa menambahkan tentang bagaimana kompetisinya. Dalam keuangan, kita bisa menambahkan kriteria keuangan yang bagus, bagaimana rasio hutang dan aset, bagaimana posisi aliran kas, dst. Tentang keuntungan, kita juga bisa tambahkan bagaimana cara manajemen meningkatkan keuntungan, seberapa keuntungan tersebut bisa terpelihara, bagaimana siklus bisnis berpengaruh terhadap keuntungan. Tentang manajemen, kita tentu bisa mengembangkan juga. Ada banyak hal lain yang bisa kita diskusikan dalam tulisan-tulisan lainnya.

Disiplin dan sabar dalam metode investasinya (#instavesting 30)

Ada dua cara berinvestasi yang tidak bikin uangmu lari:

Cara 1: Berinvestasi berkala di saham perusahaan bagus dan terkemuka.

Metode ini menitikberatkan pada berinvestasi di perusahaan-perusahaan terkemuka, besar, didanai secara konservatif, dan masih tumbuh.

Cara 2: Berinvestasi selektif dan aktif memilih saham perusahaan bagus yang harganya murah atau telah cukup masuk akal.

Bedanya Cara 1 dan Cara 2 apa? Cara 1 bisa dilakukan oleh siapa saja, potensi keuntungan dari core stock ini bisa mendekati atau lebih baik dari indeks. Cara 2 untuk mereka yang lebih mahir. Potensi dan risikonya tentu sepadan, tapi tidak mudah.

Kedua cara tadi perlu kesabaran dan kedisiplinan jangka panjang.

Disiplin artinya investor tetap melakukan strategi investasi secara konsisten, setiap waktu, dan selalu dalam kondisi yang sama tanpa terpengaruh pengaruh luar. Tetap sabar artinya investor bisa mengelola menunggu dengan sabar hingga investasinya berhasil tak peduli apa pun yang dihadapinya.

Tahu diri dan bisa mengevaluasi

Kenapa ada tambahan sebab ini?

Tahu diri adalah sikap pengendalian diri yang penting bagi calon investor dan investor di pasar modal.

Kenapa calon investor? Karena banyak orang berambisi untuk mengembangkan uang di pasar modal tanpa bisa menempatkan dirinya di posisi mana. Apakah ia hanya bisa berinvestasi secara pasif? Artinya memakai cara ke-1 di atas. Ataukah ia sudah punya ilmu dan bekal untuk melakukan cara ke-2 di atas. Atau, bahkan banyak orang menaruh uang di pasar modal hanya untuk berspekulasi belaka.

Jika orang itu tahu dirinya sendiri, niscaya dia tidak akan gagal. Atau, kalau pun belum berhasil di masa awal, dia akan tahu ilmu untuk memperbaikinya sehingga dia akan berhasil di masa depan.

Kenapa bisa mengevaluasi? Sebelum bisa, saya kira perlu juga mau mengevaluasi. Ada orang tidak mau mengevaluasi baik evaluasi diri atau evaluasi strategi investasi. Jika sudah mau, maka oke kita lanjutkan.

Apa arti bisa mengevaluasi? Artinya investor punya ilmu, perangkat, dan kemampuan untuk mengevaluasi diri, strategi investasinya, dan apa pun yang terjadi di masa depan. Investor bisa salah. Begitu pula investor bisa benar.

Ada orang untung bisa karena benar. Ada yang untung meski masih salah. Keduanya, jika tidak dievaluasi secara benar akan mengundang masalah di kemudian hari, seperti faktor bias karena terlalu percaya diri atau sebab lain. Begitu pula soal salah atau rugi, investor bisa salah, tapi dia sebenarnya secara strategi benar. Di sisi lain, investor bisa rugi karena dia memang salah. Keduanya, jika investor mampu mengevaluasi dirinya sendiri, maka dia akan mendapat ilmu dan perbaikan untuk investasinya ke depan.

Tahu diri dan bisa mengevaluasi itu penting.


Diterbitkan: 20 Aug 2022Diperbarui: 3 Sep 2022